Pages


Jumat, 09 September 2011

AUDIT ATAS SIKLUS PENDAPATAN


SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

Siklus pendapatan (revenue cycle) perusahaan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan dalam bentuk kas.
Untuk perusahaan dagang, kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus pendapatan adalah
1)     Penjualan kredit yaitu penjualan yang dilakukan dengan hutang
2)     Penerimaan kas yaitu penagihan piutang dan penjualan tunai
3)     Penyesuaian penjualan yaitu potongan, retur penjualan dan pengurangan harga serta piutang tak tertagih (penyisihan dan penghapusan).

Tujuan Audit

Tujuan audit siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan bukti kompeten yang mencukupi tentang setiap asersi laporan keuangan yang signifikan menyangkut saldo dan transaksi siklus pendapatan.

Pemahaman bisnis dan industri klien

Langkah pertama yang dilakukan adalah memperoleh pemahaman bisnis dan industri klien dalam kaitannya dengan strategi audit, sehingga  akan membantu auditor dalam mengembangkan ekspektasi tentang:
¨      Total pendapatan: memahami kapasitas klien, pasar dan pelanggan klien.
¨      Marjin kotor dengan memahami pangsa pasar (market share) dan keunggulan kompetitif klien di pasar.
¨      Piutang bersih berdasarkan periode penagihan rata2 untuk klien dan industri.
Materialitas
Total pendapatan dijadikan ukuran yang materialitas karena dapat menimbulkan piutang usaha dan kas akhir serta arus kas dari operasi. Piutang usaha yang disebabkan oleh transaksi penjualan kredit hampir selalu bersifat material terhadap neraca.

Risiko Inheren, dalam menilai risiko inheren pada asaesi siklus pendapatan, auditor harus mempertimbangkan faktor pervasive yang mempengaruhi asersi dalam beberapa siklus, termasuk siklus pendapatan.

Faktor-faktor yang mendorong manajemen untuk mensalah sajikan asaersi siklus pendapatan yaitu menyatakan pendapatan yang tertalu tinggi  dan menyatakan tertalu tinggi kas atau piutang kotor atau tertalu rendah penyisihan piutang tak tertagih.
Faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan salah saji dalam asersi siklus pendapatan:
¨      Volume penjualan, penerimaan kas dan penyesuaian penjualan yang tinggi.
¨      Penentuan waktu dan jumlah pendapatan seringkali bertentangan, seperti dengan standar akuntansi.
¨      Mengklasifikasikan piutang sebagai hutang lancar atau tidak lancar karena sifat penagihannya.
¨      Transakjsi penerimaan kas menghasilkan aktiva likuid yang rentan terhadap misapropriasi.
¨      Transaksi penerimaan penjualan digunakan untuk menyembunyikan penerimaan kas.

Risiko Prosedur Analitis

Risiko ini merupakan unsure risiko diteksi bahwa prosedur analitis akan gagal mendeteksi salah saji yang material yang merupakan cara yang efektif untuk pemahaman bisnis dan usaha klien. Langkah-langkah yang ditempuh yaitu:
1.      Memperoleh pemahaman tentang kapasitas klien.
2.      Memahami pangsa pasar klien
3.      Mengevaluasi hari perputaran piutang usaha.

MEMPERTIMBANGKAN KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL

Lingkungan Pengendalian, terdiri dari beberapa faktor yang dapat mengurangi beberapa risiko inheren yang berkaitan dengan siklus pendapatan yaitu menyajikan piutang dan pendapatan yang tinggi, karakteristik filosofi manajemen dan gaya operasi. Lingkungan pengendalian dapat diperbaiki dengan pemberian otoritas dan tanggung jawab yang jelas.
Penilaian Risiko, yaitu berkepentingan dengan bukti penilaian manajemen dalam pelaporan keuangan.
Informasi dan Komunikasi (Sistem Akuntansi), pemahaman tentang siklus pendapatan memerlukan pemahaman tentang penjualan dimulai, pemberian barang dan jasa, pencatatan piutang, penerimaan kas dan penyesuaian penjualan.
Pemantauan (Monitoring), yaitu memperoleh pemahaman tentang umpan balik tentang pengendalian internal.

AKTIVITAS PENGENDALIAN  TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT

Dokumen dan catatan umum, yang digunakan yaitu pesanan pelanggan, pesanan penjualan, dokumen pengiriman, faktur penjualan, daftar harga yang diotorisasi, file transaksi penjualan, jurnal penjualan, file induk pelenggan dan piutang usaha.
Fungsi-fungsi pendapatan:
¨      Memprakarsai penjualan (penerimaan pesanan & persetujuan kredit)
¨      Pengiriman barang dan jasa (pemenuhan & pengiriman pesanan penjualan)
¨      Pencatatan penjualan (penagihan pelanggan & pencatatan penjualan)
Untuk merencanakan audit maka auditor harus memperoleh pemahaman terhadap siklus pendapatan agar dapat 1) mengidentifikasi jenis salah saji yang potensial   2) mempetimbangkan factor-faktor yang mempengaruhi salah saji yang material dan 3) merancang pengujian subtansif.

AKTVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI PENERIMAAN KAS

Penerimaan kas merupakan hasil dari beberapa aktivitas.
¨      Dokumen dan catatan umum, yaitu bukti penerimaan uang, pradaftar, lembar perhitungan kas, ikhtisar kas harian, slip deposit yang disahkan, file transaksi penerimaan kas dan jurnal penerimaan kas.
¨      Fungsi-fungsi, 1) Menerima penerimaan kas (melalui kasir & pos), 2) menyetorkan kas ke bank dan 3) mencatat penerimaan kas.



AKTIVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI PENYESUAIAN PENJUALAN

Transaksi penyesuaian penjualan meliputi pemberian potongan tunai, pemberian retur penjualan & pengurangan harga serta penentuan piutang tak tertagih. Untuk pengendalian aktivitas pengendaliannya maka diperlukan otorisasi terhadap transaksi penyesuaian penjualan, penghitungan independen atas barang-barang, penggunaan dokumen dan catatan yang tepat serta pemisahan tugas otorisasi.

PENGUJIAN SUBSTANSIF ATAS PIUTANG USAHA

1.      Prosedur awal, yaitu memperoleh pemahaman tentang bisnis dan usaha klien dan melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan piutang usaha yang menjadi sasaran lebih lanjut.
2.      Prosedur analisis, yaitu melaksanakan prosedur analisis dengan mengembangkan harapan tentang piutang usaha, menghitung rasio piutang dan penjualan serta menganalisinya.
3.      Pengujian rincian transaksi, yaitu memvoaching sampel catatan transaksi penjualan dan piutang, dan melaksanakan pengujian pisah batas.
4.      Pengujian rincian saldo, yaitu mengkonfirmasikan piutang usaha.
5.      Pengujian rincian saldo: estimasi akuntansi (penyisihan piutang)
6.      Prosedur yang dibutuhkan  penyajian dan pengungkapan yaitu mengkonfirmasikan piutang dan membandingkan penyajian laporan dgn SAK.
Tujuan pengujian substantive terhadap piutang usaha:
1.      Memperoleh tentang keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi
2.      Membuktikan keberadaan piutang usaha dan keterjadian transaksi yang terkait
3.      Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat
4.      Membuktikan kewajaran penilaian piutang usaha dan kewajaran penyajian  serta pengungkapan piutang usaha di neraca.

 JASA BERNILAI TAMBAH

Standar audit yang berlaku umum tidak mensaratkan auditor untuk melakukan auditor untuk melakukan jasa bernilai tambah. Dalam proses audit, auditor menetapkan tolak ukur atas kinerja perusahaan dengan perusahaan sejenis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar