Pages


Jumat, 25 November 2011

Struktur sosial

  1. Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah, keluarga, perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat
Dalam ilmu sosiologi kita mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka.Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-angota nya.
Unsur-unsur suatu masyarakat

a.Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak
b.Telaah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.
c.adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Bila dipandang cara terbentuk nya masyaraka:
1.Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan
2.Masyarakat mardeka
a).Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti: geromboklan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.
b).Masyarakat kultur,yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn kedunian atau kepercayaan.
Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat:
1)Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.
2).Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala
barmasyarakat bidang, kerena pengetahuan modern sudah maju,tehknologi pun sudah berkembang,dan
sudah mengenaltulisan.
Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup
a). Hasrat sosial
Adalah merupakan hasrat yang ada pada setiap individu untuk menghubungkan dirinya kepada individu lain atau kelompok
b).Hasrat untuk mempertahankan diri Adalah hasrat untuk mempertahan kan diri dari berbagai pengaruh luar yang mungkin datang kepada nya, sehingga individu tersebut Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat perlu bergabung dangan individu lain atau kelompok.
c).Hasrat berjuang Hasrat ini dapat kita lihat pada adanya persaingan, keingina membantah pendapat orang lain. Sehingga mereka mengadakan persatuan untuk mencapai tajuan, yaitu tujuan bersama.
d).Hasrat harga diri
Rasa harga diri merupakan hasrat pada seseorang untuk menganggap atau bertindak atas diri nya lebih tinggi dari pada orang lain, karena mereka ingin mendapat penghargaan yang selayaknya.
e).Hasrat meniru Adalah hasrat untuk menyatakan secara diam-diam atau terang-terangan sebagian dari salah satu gajala atau tindakan.
f).Hasrat bergaul Hasrat untuk bergabung dengan orang-orang tertentu, kelompok tertentu, atau masyarakat tertentu dalam suatu masyarakat.
g). Hasrat untuk mendapat kan kebebasan
Hasrat ini tampak jelas pada tindakan-tindakan manusia bila mendapat kekangan-kekagan atau pembatasan-pembatasan.
h)Hasrat untuk memberitahukan
Hasrat untuk menyampaikan perasaan-perasaan kepada orang lain biasanya disampaikan dengan suara atau isyarat
i).Hasrat simpati
Kesanggupan untuk dengan langsung turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain
Proses perubahan masyarakat dan kebudayaan yang dikehendaki dan direncanakan, biasanya dinamakan modernisasi. Proses ini pada intinya berarti meningkatkan kemampuan dari masyarkat yang bersangkutan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup :
1. kenutuhan akan sandang
2. keselamatan terhadap harta benda dan jiwa
3. kesempatan yang wajar untuk dihargai
4. mendapat kasih sayang dari sesamanya
5. kesempatan untuk dapat mengembangkan kemampuan atau potensi
Pengertian Struktur Sosial
Pengertian menurut asal katanya
struktur berasal dari bahasa Latin structur yang berarti menyususun, membangun atau mendirikan.
Diturunkan menjadi kata struktura yang berarti susunan/bangunan.
Stuktur Sosial berarti susunan masyarakat
Pengertian menurut arti Kamus Bahasa Indonesia
struktur : suatu gambaran yang dibuat sedemikian rupa yang menunjukkan jalinan unsu-unsur pokok
Sosial : berkenaan dengan perilaku interpersonal atau perilaku yang berkaitan dengan proses sosial
Pengertian menurut para ahli
Berikut ini pengertian struktur sosial menurut beberapa ahli:
Menurut Goerge C Homans, yaitu mengaitkan antara struktur sosial dengan perilaku sosial elementer dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Komblum, menekankan konsep struktur sosial pada pola perilaku individu dan kelompok yaitu pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antarindividu dan antarkelompok dalam masyarat.
Soerjono Soekanto: hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan peranan2 sosial.
Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi: keseluruhan jalinan antara unsur sosial yang pokok, meliputi kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok2 sosial serta lapisan2 sosial.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Struktur sosial adalah susunan masyarakat secara hierarkis, baik vertikal (stratifikasi sosial) maupun secara horizontal (diferensiasi sosial).
Ciri-ciri Struktur Sosial
Beberapa ciri struktur sosial dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Struktur sosial mengacu kepada hubungan-hubungan sosial yang pokok, yang dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat dan memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang kemungkinan besar dilakukan secara organisatoris.
b. Struktur sosial mencakup semua hubungan sosial antara individu-individu pada saat tertentu.
c. Struktur sosial merupakan seluruh kebudayaan masyarakat.
d. Struktur sosial merupakan realitas sosial tersendiri.
e. Struktur sosial adalah tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat.
Unsur-unsur Struktur Sosial
Unsur pembentuk struktur sosial terdiri dari status sosial dan peran sosial.
1. Status (kedudukan)
Untuk lebih memahami pengertian status, ada beberapa dinifisi seperti dari para ahli seperti di bawah ini:
a. Paul B. Hartono dan Chester L.Hunt
Status sosial adalah suatu posisi atau kedudukan dalam masyarakat dengan kewajiban dan hak istimewa yang sepadan.
b. Joseph S . Roucek Dan Roland L. Warren.
Status sosial adalah kedudukan khusus seseorang dalam masyarakatnya berhubungan dengan orang lain dalam lingkungan yang disertainya, martabat yang diperolehnya dan hak serta tugas yang dimilikinya.
c. Mayor Polak.
Status dimaksudkan sebagai kedudukan seseorang dalam kelompok serta dalam masyarakat. Polak mengatakan bahwa status mempunyai dua aspek yaitu: struktura dan fungsional. Pada aspek pertama sifatnya herarkis, artinya mengandung perbandingan tinggi atu rendahnyasecara relatif terhadap status-status lain. Aspek yang kedua diartikan sebagai peranan sosial (social role ) yang berkaitan dengan status tertentu yang dimiliki oleh seseorang.
d. Soerjono Soekanto
Membedakan antara status dengan status sosial, status diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial tertentu dengan oarng lain dalam kelompok tersebut atau merupakan tempat suatu kelompok berhubungan dengan kelompok-kelompok lainnya dalam kelompok yang lebih besar. Sedangkan status sosial diartikan sebagai tempat seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang lain, dalam artian lingkungan pergaulannya, prestise dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya. Kedudukan sosial tidaklah semata-semata kumpulan kedudukan seseorang dalam suatu kelompok-kelompok yang berbeda, akan tetapi kedudukan-kedudukan sosial mempengaruhi posisi orang tadi dalam kelompok sosial berbeda. Kedudukan sebagaimana lazim dipergunakan dua arti. Secara abstrak, kedudukan mempunyai berarti tempat seseorang dalam pola tertentu. Dengan demikian, seseorang dikatakan mempunyai beberapa kedudukan, oleh karena seseorang tersebut ikutserta dalam berbagai pola kehidupan. Pengertian tersebut menunjukkan tempat seseorang sehubungan dengan kerangka masyarakat secara menyeluruh.
Berkaiatan dengan hal di atas, maka status sosial dapat dibedakan menjadi tiga macam menurut proses perkembangannya, yaitu:
a. Ascribed Status
Yaitu status yang diperoleh seseorang karena faktor kelahiran atau atas dasar keturunan. Pada umumnya status ini banyak terdapat pada masyarakat yang menganut stratifikasi tertutup. Misalnya pada masyarakat feodal atau masyarakat penganut faham rasialisme. Namun demikian pada masyarakat yang menganut sistem berlapis-lapis terbuka pun juga ada. Misalnya kedudukan seorang laki-laki dalam suatu keluarga akan berbeda kedudukannya dengan istri dan anak-anaknya.
Contoh
• Anak seorang bangsawan maka kedudukannya akan sebagai bangsawan pula.
• Anak seorang warga kasta Bramana di india, maka mereka akan memperoleh kedudukan sebagai kasta Bramana karena orang tuanya tegolong dalam kasta bersangkutan.
b. Aschieved Status
Yaitu status yang diperoleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Status ini diperoleh dengan cara berbeda dibandingkan dengan status atas dasar kelahiran atau keturunan. Aschived status bersifat terbuka, yaitu dasar cita-cita yang direncanakan dan diperhitungkan dengan matang. Individu dan segenap anggota masyarakat berhak dan bebas menentukan kehendaknya sendiri dalam memilih status tertentu sesuai dengan kemampuannya.
Contoh: Setiap orang dapat menjadi hakim, dokter.merteri, guru besar, pilot, jenderal, sopir, dan sebagainya, asal ia dapat memenuhi syarat-syarat tertentu yang kesemuanya terserah pada usaha–usaha dan kemampuan untuk mencapai tujuan tersebut.
c. Assigned Status
Yaitu status yang diperoleh seseorang atas dasar pemberian karena jasa-jasanya yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Status ini sering mempunyai hubungan erat dengan aschieved status.
Contoh: Seorang yang telah berjuang untuk mem-bela negara dan kepentingan masyarakat diberi kedudukan sebagai pahlawan.
Sebagaimana telah diuraikan di muka, maka seseorang dalam masyarakat biasanya memiliki beberapa kedudukan sekaligus. Dalam hubungan bermacam-macam kedudukan itu, biasanya yang selalu menojol hanya satu kedudukan yang utama. Atas dasar itu yang bersangkutan digolongkan ke dalam kelas-kelas sosial tertentu dalam masyarakat.
Contoh: Pak Ahmad mempunyai kedudukan sebagai suami, kepala rumah tangga, ketua rukun tetangga, anggota perkumpulan olaraga Badminton, dan sebagai guru, serta direktur SMA. Bagi masyarakat, kedudukan sebagai direktur SMA itulah yang menonjol.
Karena banyaknya kedudukan yang dimiliki seseorang dalam kehidupan bermasyarakat, adakalanya antara kedudukan-kedudukan yang dimiliki timbul pertentangan-pertetangan atau konflik, yang dalam sosiologi dinamakan “Social Conflict“.
Contoh : • Pak Ahmad, dalam kedudukanya sebagai direktur SMA, harus menghukum putranya sendiri yang menjadi siswa SMA tersebut, karena telah melanggar tata tertib sekolah.
• Pak Andi seorang jaksa harus menghukum anaknya sendiri karena teleh melakukan pembunuhan dan merampok sebuah pertokoan.
Konflik-konflik yang terjadi diantara kedudukan-kedudukan tersebut seringkali tak dapat dihindari sehubungan dengan kepentingan-kepentingan seseorang yang kadang tidak selalu sesuai dan sejalan dengan kepentingan masyarakat, sehingga seringkali sulit bagi orang tersebut untuk mengatasinya.
Ada beberapa ciri tertentu yang dianggap se-bagai status symbol, antara lain:
a. Cara berpakaian
b. Cara mengisi waktu senggang
c. Cara dan corak menghiasi rumah tempat tinggal.
d. Cara dalam bergaul
e. Cara memilih tempat tinggal dan sebagainya.

2. Peranan (role)
Peranan adalah pola perilaku ideal yang diharapkan oleh masyarakat sesuai dengan status yang dimilikinya. Seseorang dikatakan telah menjalankan peranannya dengan baik apabila seseorang tersebut telah menjalankan hak dan kewajibannya karena status yang dimilikinya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat. Sehingga antara status dan peranan pada dasarnya tidak dapat dipisah-pisahkan satu dengan yang lainnya dan merupakan satu-kesatuan yang utuh. tak ada peranan tanpa kedudukan dan sebaliknya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peranan paling tidak mencakup tiga hal, yaitu:
a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisiatau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
b. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting dalam struktur sosial masyarakat.
Dalam melaksanakan suatu peranan tertentu kita diharapkan oleh masyarakat menggunakan cara-cara yang sesuai dengan mereka harapkan. Keadaan semacam ini disebut sebagai “presribed role“ (peranan yang dianjurkan). Tetapi adakalanya orang-orang yang diharapkan ini tidak berprilaku secara yang konsisten dengan harapan-harapan orang lain. Mereka masih dianggap menjalankan perana-peranan yang diberikan oleh masyarakat walaupun tidak konsisten dengan harapan-harapan si pemberi peran.Keadaan seperti itu disebut “anacted role “ (peranan nyata) yaitu keadaan sesungguhnya dari seseorang dalam menjalankan peranan tertentu.
Ketidakselarasan pelaksanaan kedua peranan tersebut disebabkan oleh:
1. Kurangnya pengertian para individu terhadap persyaratan-persyaratan bagi peran yang harus ia jalankan.
2. Kesenjangan untuk bertindak menyimpang dari persyaratan-persyaratan yang diharapkan.
3. Ketidakmampuan individu memainkan peranan tersebut secara efektif.
Untuk bisa melaksanakan peranannya dengan baik individu harus memiliki kepribadian yang menunjang pelaksanaan peranan tersebut. Namun tidak semua individu memiliki jenis kepribadian seperti itu yang memungkinkan mereka untuk bisa melaksanakan peranan secara efektif. Kebanyakan individu mengalami kesulitan dalam menjalankan peranan-peranan yang telah ditentukan oleh masyarakat yang sebetulnya merupakan bagian kehidupan mereka sejak mereka dilahirkan. Peranan-peranan prestasi biasanya diterima dan dijalankan para individu setelah mereka bisa membentuk kepribadian sendiri. Itulah sebabnya orang-orang tertentu mengalami kesulitan dalam menye-suaikan diri dan menjalankan peranan mereka secara efektif.
Contoh: Seorang yang memperoleh peranan sebagai penasehat, dan menjalankan peranan tersebut secara sinis, acuh tak acuh dan tidak simpatik, akan mengalami kesulitan dalam melaksanakan perananya secara efektif.
Di samping itu seseorang yang menjalankan perananya secara emosional akan menampakan ciri yang disebut sebagai “role distance” (kesenjangan peranan). Hal ini sering terjadi apabila peran yang harus dijalankan itu tidak memperoleh prioritas tinggi dalam hidupnya. Lain halnya apabila peranan yang harus ia jalankan itu sesuai dengan seleranya dan dirasakan bermanfaat, maka ia akan menjalankannya secara sungguh-sungguh. Peranan pelaksanaan ma-sing-masing sering disertai dengan ketegangan atau tekanan psikologi yang terus berlangsung sampai individu itu sendiri merubah prioritasnya dan bisa meyakinkan dirinya sendiri bahwa peranannya adalah sesuatu yang positif.
Contoh: Seorang wanita yang masih kuliah mempunyai seorang anak dan untuk menambah pendapatan keluarganya ia bekerja sebagai pelayan di sebuah toko. Seandainya pekerjaan wanita tadi hanya sebagai pelayan sebuah toko, ia sangat menghargai pekerjaan itu. Karena ia juga mempunyai peranan lain sebagai seorang ibu dan juga sebagai mahasiswa, maka pekerjaan sebagai pelayan toko itupun tidak memperoleh prioritas tinggi. Sering kali wanita tadi merasa pekerjaan di toko terganggu dan menjadi emosional apabila anak sedang sakit atau dia sedang menghadapi ujian di kampusnya. Seandainya situasi seperti ini terus berlangsung dan prioritas-prioritasnya pun tidak berubah, ada kemungkinan ia akan mengalami tekanan atau ketegangan psikologi yang menyebabkan wanita itu mengerjakan pekerjaanya secara apa adanya.
Adakalanya seseorang mengalami kesulitan untuk melaksanakan sesuatu peran yang telah ditentukan karena adanya ketidakeserasian antara kewajiban dan tujuan peran itu sendiri. Inilah yang disebut “ketegangan peranan “. Ketidakcocokan bisa saja dijumpai pada seseorang apabila peranan partnernya memiliki tujuan-tujuan yang berbeda dengannya. Apabila seseorang memiliki status yang menggunakan pola-pola perilaku yang berbeda-beda. Pola-pola tersebut pada suatu saat akan mengalami ketidakcocokan dan saling bertentangan satu sama lain.
Pada suatu masyarakat industri seseorang mungkin harus menjalankan peranan sekaligus. Dengan demikian tentunya dia akan tuntutan-tuntutan yang saling bertentangan. Disisi lain adakalanya orang telah berprofesi sesuai dengan pendidikan yang ditempunya namun tidak mampu menjalankan peran yang harus dijalankan. Kondisi yang demikian disebut “kegagalan peranan“.
Semakin banyak status yang dimiliki seseorang maka semakin banyak pula peranan yang harus ditampilkan dan dilakukan seseorang tersebut. Seseorang yang memiliki satu atau dua peranan yang melibatkan harapan-harapan perilaku yang saling bertentangan akan mengalami ketidakserasian peranan dalam dirinya.
Pembahasan perihal aneka macam peranan yang melekat pada individu-individu dalam masyarakat seperti yang telah diuraikan di atas adalah sangat penting bagi hal-hal sebagai berikut:
a. Bahwa peranan-peranan tertentu harus dilaksanakan apabila struktur masyarakat hendaknya dipertahankan kelangsungannya.
b. Peran tersebut seyogyanya diletakan pada individu-individu yang oleh masyarakat dianggap mampu untuk melaksanakannya. Mereka harus terlebih dahulu terlatih dan mempunyai pendorong untuk melaksanakannya.
c. Dalam masyarakat sering dijumpai individu-individu yang tak mampu melaksanakan peranannya sebagaimana diharapkan oleh masyarakat. Oleh karena pelaksanaannya memer-lukan pengorbanan yang terlalu banyak arti kepentingan-kepentingan pribadinya.
d. Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan peranannya, belum tentu masyarakat akan dapat memberikan peluang-peluang yang seimbang. Bahkan sering terlihat betapa masyarakat terpaksa membatasi peluang-peluang tersebut.
Jadi dengan demikian peranan itu dapat membimbing seseorang dalam berperilaku, oleh karena fungsi peranan itu sendiri adalah :
a. Memberikan arah pada proses sosialisasi
b. Pewaris tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma dan pengetahuan
c. Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat
d. Menghidupkan sistem pengendalian sosial dan kontrol sosial sehingga dapat melestarikan kehidupan masyarakat.
Fungsi Struktur Sosial
Menurut Mayok Plak, fungsi struktur sosial ada tiga yaitu:
a. Sebagai pengawas sosial, yaitu sebagai penekan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran terhadap norma, nilai, dan peraturan kelompok atau masyarakat.
b. Dasar untuk menanamkan suatu disiplin sosial kelompok atau masyarakat karena berasal dari kelompok atau masyarakat itu sendiri.
c. Struktus social merupakan karakteristik yang khas dimiliki oleh masyarakat
Jenis-Jenis Struktur Sosial
Dilihat dari sifatnya :
• Struktur social Kaku : Struktur social merupakan bentuk struktur social yang tidak bias diubah atau sekurang-kurangnya masyarakat mengalami kesulitan besar untuk melakukan perpindahan status/kedudukan
• Struktur social kaku : Struktur social yang setiap anggotanya bebas bergerak melakukan perubahan status / kedudukannya
• Struktur social formal : Struktur social yang diakui oleh pihak berwenang, contoh lembaga pemerintahan tingkat kabupaten yang terdiri dari bupati, wakil bupati, sekwilda dsb.
• Struktur social informal : Struktur social yang nyata ada dan berfungsi tetapi tidak memiliki ketetapan hukum dan tidak diakui oleh pihak berwenang, contoh tokoh masyarakat yang disegani.
Dilihat dari identitas anggota masyarakatnya
• Struktur social heterogen : Struktur social yang ditandai oleh keragaman identitas anggota masyarakatnya
Struktur social homogen : Struktur social yang ditandai oleh keanggotaannya sama / sejenis
Dilihat dari ketidaksamaan social :
• Diferensiasi Sosial ( Secara horizontal )
• Stratifikasi Sosial ( Secara vertikal )
• Secara horizontal merupakan struktur masyarakat dengan berbagai kesatuan social berdasarkan perbedaan perbedaan suku, agama, dan adat istiadat yang dikenal dengan istilah diferensiasi social
• Secara vertical merupakan struktus social yang ditandai oleh kesatuan kesatuan social berdasarkan perbedaan pelapisan social baik lapisan atas maupun lapisan bawah yang dikenal dengan istilah stratifikasi social

Kamis, 13 Oktober 2011

silabus

Senin, 03 Oktober 2011

cerita lucu abu nawas dan ibu angkatnya


Pada suatu hari abu nawas menghadap ke Istana. Ia pun bercakap-cakap dengan Sultan dengan riang gembira. Tiba-tiba terlintas dalam pikiran di benak Sultan. “Bukankah Ibu si abu nawas ini sudah meninggal? Aku ingin mencoba kepandaiannya sekali lagi, Aku ingin menyuruh dia membawa ibunya ke istanaku ini. Kalau berhasil akan aku beri hadiah seratus dinar.
“Hai, abu nawas,” titah Sultan, “Besok bawalah Ibumu ke istanaku, nanti aku beri engkau hadiah seratus dinar.”

Abu Nawas kaget. “Bukankah beliau sudah tahu kalau ibuku sudah meninggal, tapi mengapa beliau memerintahkan itu,” pikirnya. Namun dasar abu nawas, ia menyanggupi perintah itu. “Baiklah, tuanku, esok pagi hamba akan bawa ibu hamba menghadap kemari,” jawabnya mantap. Setelah itu ia pun mohon diri.

Sesampai di rumah, setelah makan dan minum, ia pergi lagi. Dijelajahinya sudut-sudut negeri itu, menyusuri jalan, lorong dan kampung, untuk mencari seorang perempuan tua yang akan dijadikan sebagai ibu angkat. Rupanya tidak mudah menemukan sesosok perempuan tua. Setelah memeras tenaga mengayun langkah kesana kemari hingga jontor, barulah ia menemukan yang dicari. Perempuan itu adalah seorang pedagang kue apem di pinggir jalan yang sedang memasak kue-kue dagangannya. Dihampirinya perempuan tua itu.

“Hai, ibu, bersediakah engkau kujadikan ibu angkat?” kata abu nawas.

“Kenapa engkau berkata demikian?” tanya si Ibu tua itu. “Apa alasannya?”

Maka diceritakanlah perihal dirinya yang mendapat perintah dari Sultan agar membawa ibunya ke istana. Padahal ibunya sudah meninggal. Juga dijanjikan akan membagi dua hadiah dari Sultan yang akan diterimanya. “Uang itu dapat ibu simpan untuk bekal meninggal bila sewaktu-waktu dipanggil Tuhan,” kata abu nawas.

“Baiklah kata si Ibu tua itu, aku sanggup memenuhi permintaanmu itu.”

Setelah itu abu nawas menyerahkan sebuah tasbih dengan pesan agar terus menghitung biji tasbih itu meskipun di depan Sultan, dan jangan menjawab pertanyaan yang diajukan. Sebelum meninggalkan perempuan itu, abu nawas wanti-wanti agar rencana ini tidak sampai gagal. Untuk itu ia akan menggendong perempuan tua itu ke istana.

“Baiklah anakku, moga-moga Tuhan memberkatimu,” Kata si ibu tua.

“Dan terutama kepada Ibuku…”

Keesokan harinya pagi-pagi sekali abu nawas sudah sampai di istana lalu memberikan salam kepada Sultan.

“Waalaikumsalam, abu nawas,” jawab Sultan. Setelah itu Sultan memandang abu nawas. Bukan main terkejutnya Sultan melihat abu nawas menggendong seorang perempuan tua. “Siapa yang kamu gendong itu?” tanya Sultan. “Diakah ibumu?” tapi kenapa siang begini kamu baru sampai?”

“Benar, tuanku, inilah ibu Patik, beliau sudah tua dan kakinya lemah dan tidak mampu berjalan kemari, padahal rumahnya sangat jauh. Itu sebabnya patik gendong ibu kemari,” kata abu nawas sambil mendudukkan ibu tua di hadapan Sultan.

Setelah duduk ibu tua itu pun memegang tasbih dan segera menghitung biji tasbih tanpa henti meski Sultan mengajukan beberapa pertanyaan kepadanya. Tentu saja Sultan tersinggung, “Ibumu sangat tidak sopan, lagi pula apa yang dikatakannya itu sampai tidak mau berhenti?”

Sembah abu nawas, “Ya tuanku Syah Alam, suami ibu patik ini 99 banyaknya. Beliau sengaja menghafal nama-nama mereka satu persatu, dan tidak akan berhenti sebelum selesai semuanya.”

Seratus Dinas

Demi mendengar ucapan abu nawas tadi perempuan tua itu pun melempar tasbih dan bersembah datang kepada Sultan. “Ya tuanku Syah Alam,” katanya, “Adapun patik ini dari muda sampai tua begini hanya seorang suami hamba. Apabila sekarang ini berada di hadapan tuanku, itu adalah atas permintaan abu nawas. Dia berpesan agar patik menghitung-hitung biji tasbih dan tidak menjawab pertanyaan tuanku. Nanti abu nawas akan membagi dua hadiah yang akan diterimanya dari tuanku.”

Begitu mendengar ucapan perempuan tua itu Sultan tertawa dan menyuruh memukul abu nawas seratus kali. Ketika perintah itu akan dilaksanakan, abu nawas minta izin untuk dipertemukan dengan Sultan. “Ya tuanku, hukuman apakah yang akan tuanku jatuhkan kepada hamba ini?”

“Karena engkau berjanji kepadaku akan membawa ibumu kemari, akupun berjanji akan memberi hadiah uang seratus dinar, tapi karena kamu tidak bisa memenuhi janjimu, dapatlah engkau seratus kali pukulanku,” kata Sultan.

“Ya tuanku, Syah Alam,” kata abu nawas, “Patik berjanji dengan perempuan tua ini akan membagi dua hadiah yang akan tuanku berikan kepada hamba, tetapi karena sekarang hamba mendapat dera, hadiah itu juga harus dibagi dua, karena yang bersalah dua orang, patik terimalah hukuman itu, tetapi lima puluh seorang dengan perempuan tua ini.”

Dalam hati Sultan bergumam, “Jangankan dipukul lima puluh kali, dipukul sekali saja perempuan tua ini tidak akan mampu berdiri.” Setelah itu Sultan memberi lima puluh dinar kepada perempuan tua itu sambil berpesan agar tidak cepat percaya kepada abu nawas bila lain kali menemuinya. Dengan suka cita diterimanya hadiah itu dan dipandangnya abu nawas.

“Ya tuanku Syah Alam, ampun beribu ampun, jika ibuku telah mendapat anugerah dari paduka, tidak adil kiranya bila anaknya ini dilupakan begitu saja.”

“Hmm…ya, terimalah pula bagianmu,” ujar baginda sambil tersenyum, “Ini…”

Semua orang tertawa dalam hati. Setelah abu nawas bermohon diri pulang ke rumah. Demikian pula perempuan tua itu dan semua yang hadir di Balairung, dengan perasaan masing-masing.

Jumat, 09 September 2011

AUDIT ATAS SIKLUS KEUANGAN

PENGUJIAN TERHADAP INVESTASI

Deskripsi Investasi

            Investasi merupakan penanaman uang di luar perusahaan, yang dapat berupa aktiva lainyang tidak digunakan secara langsung dalam kegiatan produktif perusahaan. Menurut tujuannya investasi dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yakni:
·         Investasi jangka pendek (temporary investment). Investasi ini disajikan di dalam neraca dalam kelompok aktiva lancar. Tujuannya untuk menanamkan kas  yang menganggur sementara  waktu.
·         Investasi jangka panjang (long term investment), tujuan pokoknya untuk memperoleh pendapatan bunga atau deviden dalam jangka panjang untuk membentuk dana khusus atau untuk mengendalikan perusahaan lain melalui kepemilikan saham.

AUDIT ATAS SALDO KAS


JENIS-JENIS AKUN KAS
Penting untuk memehami ledih dahulu berbagai tipe atau jenis akun karena pendekatan auditing atas setiap jenis berbeda-beda pula. Berikut ini adalah jenis-jenis akun kas:
·         Akun kas umum, merupakan hal penting bagi sebagian besar organisasi karena sebenarnya penerimaan dan pengeluaran kas mengalir melalui akaun ini pada suatu waktu.
·         Akun gaji impres. Penggunaan akun ini dapat meningkatkan pengendalian intern dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk merekonsiliasi akun-akun bank.
·         Akun bank cabang. Akun bank cabang hampir serupa dengansuatu akun kas umum, tetapi pada tingkat cabang. Akun ini bermanfaat untuk membina hubungan masyarakat di lingkungan yang bersangkutan dan dapat memusatkan kegiatan di tingkat cabang serta dapat menunjang pengendalian atas penerimaan dan pengeluaran..

AUDIT ATAS SIKLUS PENDAPATAN


SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

Siklus pendapatan (revenue cycle) perusahaan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan dalam bentuk kas.
Untuk perusahaan dagang, kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus pendapatan adalah
1)     Penjualan kredit yaitu penjualan yang dilakukan dengan hutang
2)     Penerimaan kas yaitu penagihan piutang dan penjualan tunai
3)     Penyesuaian penjualan yaitu potongan, retur penjualan dan pengurangan harga serta piutang tak tertagih (penyisihan dan penghapusan).

AUDIT ATAS SIKLUS KEUANGAN


PENGUJIAN TERHADAP INVESTASI

Deskripsi Investasi

            Investasi merupakan penanaman uang di luar perusahaan, yang dapat berupa aktiva lainyang tidak digunakan secara langsung dalam kegiatan produktif perusahaan. Menurut tujuannya investasi dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yakni:
·         Investasi jangka pendek (temporary investment). Investasi ini disajikan di dalam neraca dalam kelompok aktiva lancar. Tujuannya untuk menanamkan kas  yang menganggur sementara  waktu.
·         Investasi jangka panjang (long term investment), tujuan pokoknya untuk memperoleh pendapatan bunga atau deviden dalam jangka panjang untuk membentuk dana khusus atau untuk mengendalikan perusahaan lain melalui kepemilikan saham.

Rabu, 27 Juli 2011

TUGAS IPS KELAS XI