Pages


Jumat, 09 September 2011

AUDIT ATAS SIKLUS KEUANGAN


PENGUJIAN TERHADAP INVESTASI

Deskripsi Investasi

            Investasi merupakan penanaman uang di luar perusahaan, yang dapat berupa aktiva lainyang tidak digunakan secara langsung dalam kegiatan produktif perusahaan. Menurut tujuannya investasi dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yakni:
·         Investasi jangka pendek (temporary investment). Investasi ini disajikan di dalam neraca dalam kelompok aktiva lancar. Tujuannya untuk menanamkan kas  yang menganggur sementara  waktu.
·         Investasi jangka panjang (long term investment), tujuan pokoknya untuk memperoleh pendapatan bunga atau deviden dalam jangka panjang untuk membentuk dana khusus atau untuk mengendalikan perusahaan lain melalui kepemilikan saham.

Tujuan Pengujian Substantif terhadap Investasi

1.      Memperoleh kenyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan investasi
2.      Membuktikan bahwa saldo investasi mencerminkan kepentingan klien yang ada pada tanggal neraca dan mencerminkan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan investasi selama tahun tang diaudit
3.      Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat selama tahun yang diaudit dan kelengkapan saldo investasi yang disajikan di neraca
4.      membuktikan bahwa saldo investasi yang dicantumkan di neraca merupakan milik klien
5.      Membuktikan kewajaran penilaian investasi yang dicantumkan di neraca
6.      Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan investasi di neraca

Prosedur Audit

1.      Prosedur Audit Awal
Auditor membuktikan apakah investasi yang dicantumkan di neraca didukung dengan catatan akuntansi yang diselenggarakan dengan mekanisme akuntansi yang andal. Oleh karenanya, auditor mengusut saldo investasi di neraca ke dalam akun buku besar, membektikan ketelitian perhitungan, mengusut saldo awal akun ke kertas kerja tahun lalu dst.
2.      Prosedur Analitik
Auditor menghitung berbagai macam rasio, yang kemudian dibandingkan dengan harapan auditor.
3.      Pengujian terhadap Transaksi Rinci
Auditor memeriksa memeriksa dokumen yang mendukung transaksi pemerolehan dan penjualan, menghitung kembali pendapatan bunga, deviden tahun yang diaudit, laba dan rugi dari penjualan suratt berharga dan investasi, memeriksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dan penjualan surat berharga dalam periode sekitar tanggal neraca dan pemerolehan investasi pada tanggal neraca.
4.      Pengujian terhadap Akun Rinci
Berbagai asaersi yang terkandung dalam saldo investasi (keberadaan/keterjadian, kelengkapan, penilaian/alokasi, hak dan kewajiban) diuji kewajarannya oleh auditor melaluipemeriksaan bukti pendukung, pengusutan , pengamatan dan ispeksi.
5.      Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan
Verifikasi ini ditujukan untuk memperoleh informasi apakah klien telah menyajikan investasi di neraca sesuai dengan PABU dengan pengungkapan yang memadai.

PENGUJIAN HUTANG JANGKA PANJANG

Deskripsi Hutang Jangka Panjang

            Hutang jangka panjang adalah kewajiban sekarang yang timbul dari kegiatan atau transaksi yang lalu, yang jatuh temponya lebih dari satu tahun ditinjau dari tanggal neraca. Contohnya hutang obligasi, hutang hipotek, hutang pensiun, hutang sewa jangka panjang, wesel bayar jangka panjang dll. Hutang ini merupakan alternatif pembelanjaan perusahaan disamping penarikan tambahan penyertaan dari pemegang saham dan penggunaan laba yang diperoleh dari usaha perusahaan.

Tujuan Pengujian Substantif terhadap Hutang Jangka Panjang

·         Memperoleh kenyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan Hutang jangka panjang
·         Membuktikan bahwa saldo hutang jangka panjang mencerminkan kepentingan kreditur yang ada pada tanggal neraca dan mencerminkan keterjadian transaksi yang berkaitan selama tahun yang diaudit
·         Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dan kelengkapan penyajiaanya di neraca
·         Membuktikan bahwa hutang tersebut merupakan klaim kreditur
·         Membuktikan kewajaran penilaian, penyajian dan pengungkapannya.

Pengujian Substanstif terhadap Hutang Jangka Panjang

1.      Prosedur Audit Awal, auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi hutang yang tercantum di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya, hal ini untuk memperoleh bahwa didukung dengan catatan akuntansi yang andal.
2.      Prosedur Analitik, yaitu untuk membantu auditor dalam memahami bisnis klien dan menemukan bidang yang lebih intensif. Oleh karenanya, auditor melakukan perhitungan berbagai macam rasio yang kemudian dibandingkan dengan harapan auditor.
3.      Pengujian terhadap Transaksi Rinci, yaitu auditor memeriksa bukti pendukung catatan akuntansi. Dalam hal ini dapat ditentukan dengan ketepatan pisah batas.
4.      Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci, auditor mempelajari copy trust indenture dan surat perjanjian kredit, memeriksa kesesuaian penilaiannya dengan PABU dan menghitung kembali amortisasi premi dan diskonto obligasi.
5.      Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan, auditor membandingkan penyajiannya dengan PABU.

PENGUJIAN EKUITAS PEMILIK

Deskripsi Ekuitas Pemilik

            Modal sendiri (owner’s equity) adalah jumlah kumulatif kontribusi yang diberikan oleh pemilik kepada perusahaan sebagai suatu entitas, ditambah dengan laba yang diperoleh perusahaan yang ditahan di dalam perusahaan. Pada perusahaan perorangan ditunjukan dalam akun Modal, pada Firma dan CV dirunjukan dalam akun modal atas tiap-tiap sekutu, dan dalam perseroan ditunjukan dalam Modal Saham, paid in capital, treasury stack, Saldo laba dan cadangan.

Tujuan Audit terhadap Ekuitas Pemilik, adalah untuk menentukan:

·         Struktur pengendalian intern terhadap modal saham dan deviden yang berkaitan mencukupi
·         Transaksi-transaksi ekuitas pemilik telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan spesifik audit
·         Saldo-saldo ekuitas pemilik telah disajikan dan diungkapkan sesuai dengan tujuan spesifik audit rincian saldo (kepemilikan dan nilai yang dapat direalisai tidak berlaku)

Pengendalian Intern

·         Otorisasi yang memadai untuk transaksi, yaitu otorisai atas pengeluaran modal saham, pembelian kembali modal saham dan penyataan pembagian deviden, dimana hal tersebut harus disetujui oleh dewan direksi.
·         Pencatatan yang baik dan pemisahan fungsi. Prosedur terpenting untuk mencegah kekeliruan yaitu kebijakan yang jelas untuk pembuatan sertifikat saham dan pencatatan transaksi saham serta verifikasi intern yang independen terhadap informasi dan catatan
·         Pemisahan tugas antara pencatatan ekuitas pemilik dan penanganan kas serta sertifikat saham
·         Penggunaan petugas serta agen penjualan saham yang bebas
Empat hal terpenting dalam audit Modal saham dan Tambahan Modal Diseror yaitu seluruh transaksi modal saham yang telah dicatat, transaksi2 saham yang dicatat telah diotorisasi dan nilainya tepat, telah dinilai dengan benar dan disajikan dan diungkapkan serta memadai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar